Sabtu, 04 Desember 2010

Klawing dan Industri Perhiasan Purbalingga Purba

Sedikitnya 40 ribu artefak peninggalan zaman neolitikum pernah ditemukan di daerah aliran Sungai Klawing. Di daerah aliran sungai yang sama juga masih ada beberapa menhir peninggalan zaman yang lebih tua lagi, megalitikum.


"Ini membuktikan sumber daya alam, termasuk di dalamnya batuan, sudah dimanfaatkan oleh manusia zaman itu," kata Titi Bachtiar, dosen Universitas Islam Nusantara, salah satu anggota tim bersama dosen ITB lainnya.
Termasuk jasper. Batuan ini banyak ditemukan sudah digunakan sebagai perhiasan manusia purba, seperti gelang. Sujatmiko, geolog dari Universitas Soedirman yang juga dosen tamu di ITB, sampai memperkirakan bahwa Purbalingga dulunya pernah menjadi pusat industri perhiasan di zaman batu.

Permata van Klawing

Baru mulai diteliti. Masyarakat setempat selama ini "mengobralnya" Rp 20 ribu per karung.
PURBALINGGA - Meski ada yang terpeleset dan harus jatuh-bangun, tim terdiri atas 12 orang dari Departemen Geologi Institut Teknologi Bandung dan Kelompok Riset Cekungan Bandung tekun meniti bebatuan di tebing Sungai Klawing, Desa Dagan, Bobotsario, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu lalu. Wajah-wajah mereka semringah.

Sampai di tepi sungai, mereka langsung berbagi tugas. Beberapa mengeluarkan kamera dan mulai membidik. Sebagian tak sungkan terjun dan menenggelamkan diri ke sungai. Sisanya membuka peta dan membuat titik koordinat.

Jauh-jauh dari Bandung, mereka tidak ujug-ujug datang sekadar menikmati sungai bersih yang mengalir segar di kaki Gunung Slamet itu. Mereka meneliti tipologi batuan di sana. "Ini adalah survei awal pemetaan batuan di daerah aliran Sungai Klawing," kata Antonius Tjipto Rahardjo dari Departemen Geologi ITB.
Tidak cuma menceburkan diri ke sungai, Antonius dan kawan-kawannya juga menyelisik ke persawahan di sekitarnya. Satu di antara batu yang mereka cari dan identifikasi adalah Le Sang Du Christ, batu mulia jenis jasper ini memiliki corak warna bercak darah mirip yang diyakini sebagai darah (Yesus) Kristus.

ITB Kembali Meneliti Artefak Batu Prasejarah Purbalingga

Purbalingga, 10/7 (ANTARA) - Tim gabungan yang terdiri sejumlah dosen Fakultas Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB) kembali meneliti artefak batu prasejarah di sepanjang Sungai Klawing, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (10/7)-Sabtu (11/7).

Tim yang terdiri 12 orang tersebut berusaha mengungkap misteri artefak batu prasejarah dan batu mulia "Le Sang Du Christ" yang ditemukan di sepanjang sungai itu.

"Penelitian ini merupakan lanjutan dari kegiatan kami yang telah dilakukan sebelumnya," kata Sudjatmiko, salah satu dosen Fakultas Geologi ITB dan dosen luar biasa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang tergabung dalam tim tersebut.

Menurut dia, dalam kegiatan yang dilakukan bersama mahasiswa Unsoed pertengahan Juni lalu, menemukan artefak batu prasejarah dan batu mulia "Le Sang Du Christ" serta batuan panca warna di sepanjang Sungai Klawing.